Mendownload Peta Penutupan Lahan KLHK 2020 Langsung Dari Sumbernya

Salah satu data penting yang dibutuhkan dalam analisis spasial biasanya adalah penutupan lahan. Karena setiap tahun penutupan lahan berubah, biasanya kita sebagai user SIG selalu ingin penutupan lahan yang terbaru atau terakhir. Salah satu sumber yang peta penutupan lahan adalah versi Kementerian LHK, cek di sini bagaimana cara mendapatkannya secara gratis dan bahkan sudah tinggal diunduh jika tidak mau ribet.

Tutupan lahan berbeda pengertiannya dengan penutupan lahan, di mana tutupan lahan mengacu pada tutupan permukaan di tanah baik itu alami maupun karena kegiatan manusia apakah itu vegetasi, infrastruktur perkotaan, air, tanah gundul atau lainnya. Di Indonesia salah satu sumber data penutupan lahan yang sering dijadikan rujukan adalah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK, karena setiap tahun selalu diperbarui.

Untuk memperolehnya kini dipermudah oleh KLHK dengan menyediakannya secara online melalui geoportalnya (Arcgis Server Service) yaitu di https://dbgis.menlhk.go.id/arcgis/rest/services/KLHK dan https://geoportal.menlhk.go.id/server/rest/services. Memang untuk bisa mengakses dan memanen data di dalamnya dibutuhkan sedikit usaha (baca juga : Peta Gratis Dengan Mengunduh Fitur Dari ArcGIS Rest Service (Bagian 1))

Data penutupan lahan KLHK mempunyai skala 1 : 250.000 jadi tidak terlalu detail dan lebih cocok untuk informasi overview (makro). Jadi kalau menganalisis wilayah provinsi masih bisa menggunakan data tersebut, namun jika lebih detail dari itu seperti kabupaten/kota sampai desa atau site maka tidak disarankan menggunakan data penutupan lahan KLHK ini. Beberapa pihak mengatakan kelebihan data ini adalah di informasi tutupan hutannya, di luar itu katanya masih lebih baik data penggunaan tanah dari Kementerian ATR/BPN.

Baca juga : Komparasi Peta Tutupan Lahan ESRI 2020 dan Versi KLHK (+Video)

Hal lain berdasarkan pengalaman Lintasbumi, jika kita bermaksud membuat permodelan penutupan lahan, maka tidak disarankan menggunakan peta penutupan lahan KLHK ini. Kenapa? karena jika dikomparasi per tahunnya kadang tidak konsisten terutama bentuk dan luas penutupan lahannya, lebih khusus lagi untuk tipe permukiman. Logikanya permukiman setiap tahun bertambah luasannya, atau minimal tetap, tapi yang Lintasbumi pernah temui di peta penutupan lahan KLHK ini malah berkurang dan banyak inkonsistensi lainnya. Harus betul-betul dicek datanya kalaupun mau digunakan untuk analisis spasial yang advance, dan itu balik lagi ke anda sendiri sebagai user.

Download Dari Sumber Aslinya

Ketika postingan ini dibuat, penutupan lahan yang terakhir masih tahun 2020, namun sebetulnya saat ini sudah keluar juga penutupan lahan tahun 2021. Adapun alamat atau url layer ArcGIS Rest Service dari penutupan lahan KLHK tersebut bisa diklik di sini. Penampakan halaman webnya seperti yang bisa dilihat di bawah ini. Untuk penutupan lahan KLHK yang agak lengkap dari tahun 1990 – 2018 (walaupun tidak setiap tahun) bisa diklik halaman ini.

Halaman layer penutupan lahan KLHK tahun 2020

Di dalam halaman itu ada keterangan (Drawing Info) di bagian bawah mengenai jenis-jenis penutupan lahan yang ada di dalamnya. Secara umum di dalam data penutupan lahan KLHK terdapat tipe (1) Hutan lahan kering primer, (2) Hutan lahan kering sekunder, (3) Hutan rawa primer, (4) Hutan rawa sekunder, (5) Hutan mangrove primer, (6) Hutan mangrove sekunder, (7) Hutan tanaman, (8) Semak/Belukar, (9) Perkebunan, (10) Permukiman, (11) Tanah terbuka, (12) Savana, (13) Tubuh air, (14) Belukar rawa, (15) Pertanian lahan kering, (16) Pertanian lahan kering campur, (17) Sawah, (18) Tambak, (19) Pelabuhan Udara/Laut, (20) Transmigrasi, (21) Pertambangan, (22) Rawa.

Bersambung ke part 2… (cara download)