Anda penggila bola? Fansnya Itali? Jika iya Lintasbumi yakin saat ini anda mungkin sedang bersedih hati karena tadi malam (24 Maret 2022) Donnarumma dan kawan-kawannya takluk 0-1 sama kesebelasan dari negara kecil yang bernama Makedonia Utara. Ini pun melengkapi kegagalan 4 tahun sebelumnya di mana Italia juga gagal ke Piala Dunia 2018 Rusia gara-gara ditaklukan Swedia.
Postingan ini bukan tentang sepakbola, Lintasbumi hanya penasaran saja tentang negara yang namanya Makedonia Utara ini. Jika dilihat dari peta dunia pastinya letak si Makedonia Utara ini ya di benua Eropa, tepatnya di gambar bawah ini adalah yang ditandai dengan kotak merah. Italia adalah yang berwarna biru dan Indonesia yang warna kuning.
Makedonia Utara termasuk Eropa Timur, di mana dulunya sebelum tahun 1991, Makedonia Utara tergabung atau menjadi bagian dari negara Yugoslavia. Dilihat dari peta di bawah secara posisi geografis Makedonia ini gak jauh-jauh amat sih dari Italia, hanya terhalang Albania di bagian baratnya.
Secara visual sudah kelihatanlah bahwa si Makedonia Utara ini secuil saja dari luas Italia, mungkin hanya seluas 1 provinsi di Italia. Dikutip dari Wikipedia Makedonia Utara memang betul negara kecil, luasnya saja hanya 25.713 km2 (urutan 145 di dunia) bandingkan dengan Italia yang luasnya hampir 12 kali lipatnya yaitu 301.338 km2. Negara tidak punya laut alias letaknya di tengah benua.
Dari segi demografis jumlah penduduk, Makedonia Utara tahun 2021 berjumlah sekitar 1.832.696 jiwa sedangkan Italia diperkirakan 30 kali lipatnya yaitu sekitar 59 – 60 juta jiwa. Suku bangsa terbesar di sana adalah bangsa Makedonia, lalu disusul Albania, dan Turki. Jadi pertarungan Makedonia Utara dan Italia di playoff Piala Dunia 2022 Qatar tadi malam betul-betul David vs Goliath.
Secara biofisik, berdasarkan SRTM di Google Earth Engine si Makedonia Utara ini berada pada ketinggian 41 – 2720 meter di atas permukaan laut. Di mana menurut Britannica tempat atau puncak tertinggi di Makedonia Utara ini adalah Gunung Korab. Kalau dilihat hillshade nya wilayah Makedonia Utara ini kebanyakan berbukit dan bergunung, hanya sebagian kecil saja yang wilayahnya datar yah.
Kota terbesar di Makedonia Utara adalah Skopje yang juga merupakan ibukota negara, posisinya mirip dengan Bandung yaitu berupa cekungan yang dikelilingi perbukitan. Beberapa kota lainnya yang juga cukup besar di sana adalah Bitola, Kumanovo, Prilep, dan Tetovo. Kalau berdasarkan data di shp gratisan sih, Makedonia Utara terdiri dari 8 provinsi dan 84 wilayah setingkat kabupaten.
Melihat biofisik yang banyak bergunung seperti itu, sepertinya tak heran jika Makedonia Utara dianugerahi kekayaan akan barang tambang. Sejak lama di sana sudah terkenal dengan penambangan dan pengolahan Tembaga dan Emas, hasil olahannya banyak diekspor ke negara Eropa lainnya seperti komponen elektronik dan lainnya. Tambang lainnya di sana yang juga cukup bagus adalah timbal, seng, dan batubara.
Dilihat dari citra Sentinel-2 di atas yang masih banyak hijaunya alias bervegetasi, hal itu membuktikan data bahwa memang di Makedonia Utara masih banyak terdapat hutan. Bahkan menurut worldatlas.com luas hutannya mencapai 950.594 ha (9.500 an km2) atau 37% dari luas wilayahnya. Maka sektor unggulan lainnya di sana adalah kehutanan, yang produksi kayunya bisa 1 jutaan meter kubik pertahunnya. Sektor unggulan lainnya adalah pertanian, di mana di sana terkenal dengan produksi gandum, anggur, tembakau, jelai dan komoditas sayuran.
Nah ngomong-ngomong sedikit tentang sepakbolanya Makedonia, stadionnya cukup megah juga. Stadion yang terkenal cukup megah itu ada di kota Skopje yaitu Toshe Proeski Arena (Filip II Arena) yang letaknya di pinggir sungai Vardar seperti bisa dilihat di gambar bawah ini. Stadion ini berkapasitas 33.000 an penonton (setara dengan Stadion Pakansari di Bogor), dan merupakan kandang bagi tim FK Vardar dan FK Rabotnički yang berasal dari Skopje, keduanya berkompetisi di Liga Sepak Bola Makedonia Satu. Stadion ini juga tentunya merupakan kandang tim nasional Republik Makedonia yang tadi malam mengalahkan Italia.
Setidaknya ada sekitar 34 stadion sepakbola lainnya di Makedonia utara, jadi walaupun negaranya kecil nggak sampai seluas Jawa Barat, namun spirit sepakbolanya memang mantap dan sepertinya merupakan budaya. Hal ini tercermin dari banyaknya stadion sepakbola, beberapa di antaranya seperti bisa dilihat pada citra di gambar berikut. Klub tertua di sana namanya FK Ljuboten yang telah berdiri sejak tahun 1919, dari kota Tetovo, di mana di sana ada Stadion Ecolog Arena atau City Stadium. Walaupun bisa ngalahin Italia, rasanya Lintasbumi belum pernah dengar pemain sepakbola terkenal dari negara ini.
Secara ekonomi, Makedonia Utara dan Italia tentu saja tidak bertarung namun saling membutuhkan tentunya. Menurut Trading Economics ekspor dari Makedonia Utara ke Italia tahun 2020 saja senilai 163,94 juta dollar, sebagian besar berupa barang tambang dan olahannya (terutama besi dan baja). Ini membuktikan sektor pertambangan memang unggulan di sana. Secara makro produk Reaksi dan Katalitik merupakan sektor penyumbang ekspor Makedonia Utara terbesar senilai 1,4 milyar dollar, ekspor terbanyak ke Jerman.
Menurut Bank Dunia, Makedonia Utara ini adalah negara berpenghasilan menengah ke atas, menduduki ranking 32 (dari 45) di Eropa. Pendapatan per kapitanya rata-rata tahun 2020 sebesar 5.917,3 Dollar Amerika / tahun, bandingkan dengan Indonesia yang hanya 3.869.6 Dollar Amerika / tahun.
Nah itulah sedikit tentang negara Makedonia Utara dilihat dari beberapa citra yang dhimpun mbah Google. Intinya negara kecil tidak berarti kecil prestasinya ya.
Leave a Reply