Dalam pemanfaatan teknologi penginderaan jauh untuk pengelolaan informasi spasial, tidak semua data citra berada pada saluran (band) tampak (visible spectral), namun ada juga yang berasal dari gelombang radio yaitu data SAR (Synthetic Aperture Radar) atau dikenal dengan citra radar. Nah di mana kita bisa memperolehnya?
Saat ini datar radar telah banyak digunakan dalam memonitor kondisi lingkungan seperti untuk analisis penutupan lahan, topografi (misalnya DEM seperti SRTM), pertambangan, dan lain-lain. Salah satu kelebihan dari data radar dibanding citra optik adalah dia menggunakan gelombang elektromagnetik yg lebih panjang yang mampu menembus partikel atmosferik seperti awan, kabut, asap, debu, uap air, dan sebagainya, atau dengan kata lain citra radar relatif bersih dari gangguan atmosfer.
Untuk pengolahan dan manfaat penggunaan citra radar sudah banyak dibahas di berbagai penelitian di Indonesia. Bisa didapati di jurnal-jurnal dan manual berbahasa Indonesia yang mempublikasikannya secara online, sehingga kita tinggal mencari dan mempelajarinya.
Sekilas Citra Radar
Citra radar merupakan hasil pengumpulan data aktif (atau disebut penginderaan jauh aktif), di mana sensor (satelit) menghasilkan energinya sendiri dan kemudian mencatat jumlah energi yang dipantulkan kembali (backscatter / hamburan balik) setelah berinteraksi dengan Bumi. Secara teorinya jenis gelombang si SAR ini terpolarisasi (searah), hal ini berbeda dengan jenis citra optik yang gelombangnya tidak terpolarisasi atau acak, sehingga dikenal polarimetri.
Jika data citra optik berasal dari sensor yang bekerja pada panjang gelombang elektromagnetik 0.4 μm – 100 μm (Infra Merah), maka citra radar berasal dari sensor yang bekerja pada panjang gelombang elektromagnetik >1 m atau disebut gelombang radio. Jika pada citra optik mempunyai banyak saluran (multi spectral), maka pada data SAR hanya ada satu saluran, sebagai hasilnya citra optik bisa berwarna sedangkan citra radar asli tidak berwarna alias hitam putih (grayscale). Jenis gelombang radar (radio) juga bermacam-macam, untuk mengetahui lebih detail bisa baca di situs NASA.
Namun walaupun mempunyai satu saluran namun data radar terbagi lagi berdasarkan arah gelombang yang dipancarkan dan diterima sensor, yang secara umum berarah Horisontal (H) dan Vertikal (V). Sehingga ada 4 kemungkinan kombinasi polarimetri yaitu Horisontal-Horisontal (HH), Vertikal-Vertikal (VV), Horisontal-Vertikal (HV), dan Vertikal-Horisontal (VH). Jika kedua arah sama (VV/HH) disebut juga co-polarization, sedangkan jika berbeda (VH/HV) disebut cross-polarization. Sehingga dalam pengolahannya pun berbeda, di mana mengolah data citra optik mirip dengan menafsirkan foto, sedangkan pengolahan data SAR memerlukan cara berpikir yang berbeda karena sinyal tersebut malah responsif terhadap karakteristik permukaan seperti struktur dan kelembaban, yaitu menganalisis atau ‘memainkan’ data polarimetrinya.
Idealnya semua citra radar atau SAR akan mempunyai keempat tipe polarisasi tersebut, namun demikian yang digratiskan dan bisa diunduh biasanya hanya 2 saja. Contoh citra radar (yang rata-rata tipenya di band C) adalah ALOS PALSAR, UAV-SAR, RADARSAT-1, AIRSAR, dan yang terkini adalah Sentinel-1, dan lainnya. Namun sayangnya yang dari kesemua data tersebut yang bisa diunduh tidak lengkap keempat polarimetrinya, namun biasanya hanya dua. Misalnya kalau di ALOS PALSAR hanya HH, HV, sedangkan di Sentinel-1 hanya VV, VH. Namun demikian itupun sudah sangat membantu pengguna penginderaan jauh.
Di Mana Mendownload Data Radar (SAR)?
Untuk yang terbaru (2014 – saat ini) bisa diperoleh dari citra Sentinel-1, sementara untuk tahun 2006 – 2011 bisa dari citra ALOS PALSAR, tahun 1996 – 2008 bisa dari RADARSAT-1. Untuk Sentinel-1 bisa dari situsnya, contohnya Open Access Hub, dan lain-lain. Jika di situsnya lambat bisa menggunakan alternatif lewat API di postingan berikut;
Baca Juga : Sering Putus Ketika Download Citra Sentinel atau Landsat?? Coba Alternatif Ini !
Selain cara di atas, khusus data radar ada alternatif lain yaitu lewat situs Alaska Satellite Facility (ASF) yaitu tepatnya Vertex, caranya pun mudah sekali dan koneksinya relatif bagus. Seperti biasanya di situs ini pun anda harus membuat dulu akun, dan kemudian login, baru anda bisa mencari sekaligus mendownload data citra radar yang anda inginkan.
Untuk pendaftaran akun baru bisa dilakukan di halaman ini, anda harus memasukan nama akun, kata sandi yang aturannya ada di halaman tersebut. Selain itu isikan identitas diri seperlunya dan yang penting adalah email anda, yang nanti akan dikonfirmasi ke email tersebut untuk aktivasi akun sehingga bisa login dan unduh data di ASF.
Setelah login nama akun akan muncul di kanan atas (profil). Pindah ke bagian kiri atas, biarkan Search Type = Geographic, lalu di Dataset pilih jenis data radar yang anda maksud, sebagai contoh dipilih Sentinel-2. Silahkan dieksplorasi jika ingin mengetahui lebih lanjut tetang data-data dimaksud dengan klim icon i. Setelah itu tentukan wilayah dimaksud, bisa berupa file shp, kml, dan geojson yang di zip, masukan file tersebut di bagian Area of Interest – WKT (upload / drag file).
Dalam contoh kasus ini Lintasbumi tidak mengupload data spasial, namun akan mendijit langsung di layer di web Vertex tersebut. Yaitu menggunakan tools di sebelah kanannya seperti diilustrasikan berikut, Lintasbumi menggunakan Box Draw (menggambar kotak) yang paling kanan, di area Kota Bogor dan sekitarnya.
Klik kiri di 2 sudut yang berseberangan di sekitar area yang kita maksud, dan akan membentuk kotak, area yang dimaksud akan terpilih dalam box berwarna outline kuning seperti berikut. Selanjutnya jangan dulu klik Search, tapi klik Filters terlebih dulu.
Pada Search Filters, di dalamnya kita bisa menentukan tanggal liputan citra radar yang kita inginkan, dari kapan sampai kapan. Yaitu tentukan Start Date dan End Date nya, tanggal ketersediaan data bisa kita lihat sewaktu kita memilih Dataset sebelumnya. Selain itu juga ada Additional Filters, seperti File Type (sesuai jenis dataset), Beam Mode, Tipe Polarisasi (Polarization), Arah (Direction), dan Subtype (misal jika Sentinel-1 ada yang Sentinel-1A atau 1B). Lalu filter di bawahnya lagi yaitu Path and Frame Filters, namun ini jarang digunakan. Pada contoh ini ditentukan tanggal liputan dari 1 Januari 2020 – 30 September 2021, dengan polarisasi lengkap (walaupun untuk Sentinel-1 yang gratis hanya ada VV dan VH). Barulah kita ketik Search di bagian bawahnya.
Progres pencarian akan berlangsung beberapa detik jika koneksi internet baik, dan hasilnya akan nampak seperti berikut ini, yaitu di bawah peta. Lintasbumi memperkecil zoom agar scene area terlihat, terdapat 44 data Sentinel-1, terdiri dari SLC dan GRDH (sudah terkoreksi geometris sesuai ellipsoid bumi). Di sini tentu saja kita bisa Zoom So Scene pada tiap-tiap data yang dipilih, sehingga akan muncul kotak merah sesuai scene terpilih di peta yang menandakan lokasinya. Kita juga bisa menandai bahwa data tersebut akan didownload nanti (gabungan) dengan mengklik icon keranjang atau Add scene files to downloads. Jika ini yang dipiih maka di icon keranjang di kanan atas (Downloads) akan ada jumlah file yang menunggu didownload.
Lalu di bagian tengah hasil pencarian muncul metadata dari scene radar dimaksud (Scene Detail), bahkan bisa diunduh juga. Jika discroll lagi ke bawah biasanya juga memunculkan (RGB) citra radar tersebut, jangan kaget jika ada yang nampak terbalik seperti berikut, bukan berarti datanya salah. Di bagian ini juga kita bisa merubah tipe pencarian, dari Geographic (yang terlihat saat ini/default) menjafi Baseline, SBAS, List, dan lainnya. Lengkapnya untuk tipe pencarian silahkan baca di sini.
Bagian akhir tentu saja download, dari yang dipilih Lintasbumi terdapat 8 Files (bagian paling kanan), yang beberapa di antaranya berbentuk .zip. Jika diunduh di bagian kanan ini maka didownloadnya satu persatu alias per file. Lama download akan bergantung kepada koneksi anda juga, namun di Vertex ini relatif cepat. Lintasbumi menggunakan In****me 10 mbps. Berikut adalah contoh citra radar GRDH hasil unduh yang dibuka di ArcMap dan siap untuk diolah.
Pengolahan data radar memerlukan metode yang rada-rada rumit, jadi sebaiknya menggunakan software khusus penginderaan jauh yang sudah ada menu pengolahan polarimetrinya semisal ENVI, Geomatica, SNAP (dari ESA/Sentinel nya), GAMMA, dan lainnya, agar lebih optimal hasilnya.
Leave a Reply