Google Membongkar Rahasia Permukaan Bumi Hampir secara Real-Time. Ini Dia Pelakunya : Dynamic World !

Apa kelebihan dan kekurangan Dynamic World?

Lintasbumi sendiri telah menggunakan data dari Dynamic World di berbagai kegiatan atau project, dan menarik beberapa hal dari pengalaman itu, antara lain;

Kelebihan
  • Kecepatan dan Kedekatan dengan Real-Time: Ini adalah keunggulan terbesarnya. Anda bisa melacak pembangunan infrastruktur, dampak kebakaran hutan, atau dinamika banjir hampir selagi itu terjadi. Ini seperti memiliki laporan lapangan dari angkasa setiap 2-5 hari.
  • Resolusi Temporal yang Belum Pernah Ada Sebelumnya: Dengan data untuk setiap tanggal (bukan rata-rata tahunan), Anda bisa menganalisis pola musiman. Kapan musim tanam dimulai? Kapan danau itu mulai surut? Dynamic World memberikan jawaban temporal yang detail.
  • Transparansi dan Nuansa melalui Probabilitas: Anda tidak “dipaksa” percaya pada satu label. Dengan data probabilitas, Anda bisa memutuskan sendiri tingkat kepercayaan yang Anda inginkan, mengurangi kesalahan klasifikasi yang kaku.
  • Akses Terbuka dan Gratis: Seperti kebanyakan inisiatif Google Earth Engine, data ini tersedia untuk siapa saja, menghilangkan hambatan biaya bagi peneliti, LSM, dan pemerintah di negara berkembang.
Kekurangan
  • Bukan “Kebenaran Mutlak” (Ground Truth): AI-nya hebat, tapi tidak sempurna. Masih mungkin terjadi misklasifikasi. Misalnya, atap logam berwarna biru mungkin dikira sebagai Water, atau padang rumput kering bisa diklasifikasikan sebagai Bare Ground.
  • Bergantung pada Ketersediaan Awan: Sentinel-2 tidak bisa menembus awan. Jika suatu daerah selalu tertutup awan (seperti daerah tropis basah), akan ada banyak data gap dalam timeline.
  • Kelas yang Terbatas: Hanya ada 9 kelas. Ia tidak bisa membedakan antara hutan primer dan sekunder, atau antara permukiman dan kawasan industri. Untuk analisis yang sangat detail, kelas ini mungkin terlalu umum.
  • Kompleksitas Pemrosesan: Meski bisa diakses dengan mudah di Earth Engine, menggunakan data probabilitas membutuhkan keahlian analitis yang lebih tinggi daripada sekadar menggunakan peta yang sudah jadi.



Bagaimana mengaksesnya?

Akses Online

Google Earth Engine (GEE): Ini adalah rumah utama Dynamic World. Di sini, Anda bisa memanggil dataset tersebut, memvisualisasikannya di peta, membuat timelapse, dan melakukan analisis spasio-temporal yang kompleks langsung di cloud. Ini adalah platform terkuat untuk memanfaatkan sepenuhnya kekuatan temporal DW.

Website Dynamic World: Mereka memiliki portal khusus (https://dynamicworld.app/) yang memungkinkan Anda menjelajahi data dengan sangat intuitif. Anda bisa memilih tanggal tertentu dan langsung melihat peta tutupan lahannya, semudah browsing Google Maps.

Akses Offline

Ekspor dari Earth Engine: GEE memungkinkan Anda mengekspor data DW dalam format GeoTIFF. Anda bisa mendownloadnya untuk area dan tanggal tertentu, lalu membukanya di software GIS seperti QGIS atau ArcGIS Pro untuk analisis lebih lanjut atau pembuatan peta yang lebih estetis.



Bagaimana Dynamic World dibandingkan dengan ESRI Land Cover?

Perbandingan antara Dynamic World (Google/WRI) dan produk ESRI Land Cover untuk klasifikasi tutupan lahan sangat menarik. Keduanya adalah pemain top, tetapi dengan pendekatan dan kekuatan yang berbeda. Perbedaannya tipis-tipis saja sih, tapi krusial. Berikut komparasinya

Baca Juga : ESRI Telah Memperbarui Atlas Tutupan Lahannya Dengan Sentinel-2 Terbaru, Gratis Lho…

Aspek Dynamic World (Google & WRI) ESRI Land Cover (ESRI)
Filosofi Real-time & Probabilistik. Fokus pada “apa yang terjadi saat ini?” dengan nuansa ketidakpastian. Stabil & Kategorikal. Fokus pada “apa kondisi rata-rata tahun ini?” dengan label yang pasti.
Output Probabilitas untuk 9 kelas. Fleksibel, memungkinkan analisis lanjutan. Label tunggal untuk 10 kelas. Mudah digunakan, “langsung jadi”.
Keterangan Waktu Data untuk setiap tanggal tertentu. Peta tahunan (2020, 2021, dst.) yang merupakan komposit dari data sepanjang tahun.
Kelas Unik Memiliki kelas “Urban” yang sudah jadi, dan membedakan antara Crops dan Rangeland dengan lebih spesifik.

 

Karena semuanya punya kelebihannya masing-masing, dua-duanya bagus, jadi harus milih yang mana dong? Jawaban mutlak “mana yang lebih baik” tentu saja tidak ada. Pilihannya sangat bergantung pada kebutuhan spesifik Anda. Namun dari pengalaman Lintasbumi, pertimbangan berikut bisa menjadi informasi.

Jika;

  • Butuh Data Hampir Real-Time
  • Butuh Nuansa Probabilitas
  • Ingin Analisis Perubahan Cepat & Frekuensi Tinggi

Maka Dynamic World adalah pilihannya !, namun

Jika

  • Butuh Data Dengan Konsistensi untuk Analisis Tren Jangka Panjang
  • Anda Pengguna Setia ArcGIS
  • Anda Ingin Klasifikasi yang Sedikit Lebih Detail
  • Tingkat Kepercayaan terhadap Label Lebih Penting daripada Ketetapan Waktu

Maka ESRI Land Cover adalah jawabannya !




Dynamic World bukan sekadar sebuah dataset, ia adalah sebuah pergeseran paradigma. Ia mengubah cara kita berinteraksi dengan planet kita dari yang reaktif menjadi proaktif. Ia memberdayakan kita untuk tidak hanya melihat sejarah, tetapi juga menyaksikan sejarah yang sedang terbentuk.

Dengan kekuatan ini, datanglah tanggung jawab. Sebuah LSM kini bisa melacak perambahan hutan ilegal hampir selagi itu terjadi. Sebuah kota bisa memantau perkembangan permukiman kumuh secara real-time. Seorang peneliti bisa menganalisis dampak perubahan iklim pada ekosistem dengan presisi yang belum pernah terbayangkan.




About Lintas Bumi 136 Articles
Lintas Bumi adalah blog berbagi info, trik, dan data seputar dunia informasi geospasial baik nasional ataupun global.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*