Anda yang biasa mengunduh data spasial dari Ina Geoportal, tidak asing dengan basemap ketika memilih wilayah yang akan diunduh. Nah kita juga bisa menjadikannya sebagai basemap di layout peta kita baik di ArcGIS (Desktop / Pro) ataupun QGIS, seperti juga Google Map, Openstreet Map, atau yang sejenis lainnya. Basemap tersebut sebetulnya juga adalah peta Rupa Bumi Indonesia, dengan simbol yang sama persis dengan versi cetaknya.
Peta Rupa Bumi Indonesia dikategorikan sebagai peta dasar sesuai UU dan PP Informasi Geospasial. Sesuai pasal 12 UU 4 tahun 2011 dan juga pasal 6 PP 45 tahun 2021, Peta Rupa Bumi Indonesia memuat:
- garis pantai;
- hipsografi; — garis kontur
- perairan;
- nama rupabumi;
- batas wilayah;
- transportasi dan utilitas;
- bangunan dan fasilitas umum; dan
- penutup lahan
Terkait batas wilayah, peta Rupa Bumi Indonesia sesuai PP 45 tahun 2021 pasal 10 memuat batas negara dan batas wilayah, di mana terkait batas wilayah terdiri dari :
- batas provinsi;
- batas kabupaten/kota;
- batas kecamatan; dan
- batas desa/kelurahan.
Namun khusus batas kecamatan dan desa, sayangnya belum terdapat dalam basemap peta Rupa Bumi Indonesia ini. Kemungkinan karena sifatnya lokal dalam arti batas yang definitif ada di pemerintah daerah (kabupaten/kota) masing-masing. Dalam peta Rupa Bumi Indonesia versi cetak pun memang disebutkan bahwa garis batas yang tergambar sifatnya indikatif, bukan referensi resmi.
Apa manfaat menggunakan basemap peta Rupa Bumi Indonesia? Salah satunya adalah sebagai indikator atau referensi lokasi, bentuk wilayah/obyek muka bumi, dan atau koordinat dari obyek yang kita petakan khusunya informasi dasar seperti disebutkan di atas. Karena sebagai peta dasar nasional, peta Rupa Bumi Indonesia dibuat dengan standar akurasi geodetik yang tinggi dan standar nasional sesuai skala.
Basemap peta Rupa Bumi Indonesia ini menggunakan alamat; https://portal.ina-sdi.or.id/arcgis/rest/services/RBI/Basemap/MapServer. Dari alamatnya tersebut bisa diketahui bahwa basemap tersebut menggunakan ArcGIS Server. Lalu bagaimana cara menggunakan atau memasukan basemap peta Rupa Bumi Indonesia ini ke dalam software ArcGIS atau QGIS?
#1 Pada ArcGIS Desktop
- Pada catalog, pilih GIS Servers, lalu pilih Use GIS services klik Next, pada jendela Server URL masukan alamat basemap di atas klik Finish.
- Di bagian bawah GIS Servers pada catalog tadi akan muncul koneksi yang tercipta, yaitu arcgis on portal.ina-sdi.or.id (user), nama tersebut bisa direname sendiri jika mau. Di dalam isinya cari folder RBI, dan di dalam folder RBI ada nama Basemap. Drag Basemap tersebut ke dalam Table of Contents nya ArcMap.
- Kini di ArcMap muncul layer (basemap layer) dengan nama RBI/Basemap, di dalamnya tersusun dari berbagai layer lagi seperti Toponimi, Batas, dan seterusnya. Termasuk berbagai versi skala peta karena memang skala peta Rupa Bumi Indonesia belum sama untuk seluruh Indonesia. Kalau untuk Jawa, Bali, NTB, NTT skala standarnya 1 : 25.000 (25K), di luar wilayah tersebut 1 : 50.000 (50K), untuk batas negara biasanya 1 : 250.000 (250K) atau yang lebih kecil lagi.
- Loading atau render dari Basemap Rupa Bumi Indonesia ini terbilang berat atau lama, mungkin karena layernya banyak. Hal itu tentunya juga dipengaruhi oleh kualitas koneksi internet dari pengguna sendiri.
- Pada perbesaran skala lebih detail dari 1 : 5.000, seperti pernah dicoba skala 1 : 2.000, basemap Rupa Bumi Indonesia ini sudah tidak tampil lagi. Di skala 1 : 3.000 – 4.000 pun beberapa tilenya kadang tidak lengkap. Jadi skala optimum paling detail sepertinya pada 1 : 5.000.
#Pada ArcGIS Pro
- Jika pada ArcGIS Pro versi 2.5 dan sebelumnya, klik di tab Insert – Connection – New ArcGIS Server. Di jendela selanjutnya yaitu Server URL masukan alamat basemap Rupa Bumi Indonesia klik OK. Akan muncul jendela ArcGIS Sign In, di Cancel saja.
- Koneksi akan muncul pada Catalog – Servers dengan nama MapServer on portal.ina-sdi.or.id.ags, seperti di ArcMap cari folder RBI lalu drag Basemap ke Table of Content nya ArcGIS Pro, dan otomatis muncul layer Basemap, done!
- Untuk ArcGIS Pro versi 2.6 dan setelahnya cukup menggunakan Add Data – Data From Path (baca : Google Maps Di ArcGIS Pro Kali Ini Tanpa Plugin Dan ArcGIS Online), dan masukan alamat Basemap Rupa Bumi Indonesia. Layer RBI/Basemap otomatis akan muncul di Table of Content.
- Alamat tersebut otomatis terdeteksi sebagai ArcGIS Server Web Service
#Pada QGIS
Pada QGIS bisa melalui 2 koneksi, yaitu;
- Sebagai WMS di alamat : https://portal.ina-sdi.or.id/arcgis/services/RBI/Basemap/MapServer/WMSServer?request=GetCapabilities&service=WMS
- Sebagai WMTS di alamat koneksi : https://portal.ina-sdi.or.id/arcgis/rest/services/RBI/Basemap/MapServer/WMTS/1.0.0/WMTSCapabilities.xml
- Secara teoritis, loading WMTS lebih baik dari WMS. Cara membuat koneksi nya yaitu klik Layer – Add Layer – Add WMS/WMTS Layer. Klik New dan masukan nama koneksi serta alamat URL yang diinginkan.
- Berikut hasil koneksi dengan WMTS. Pada koneksi dengan WMTS ada 2 pilihan dan pilih satu saja misalnya yang GoogleMapsCompatible. Waktu loading basemap RBI ini juga lumayan memakan waktu, kemungkinan memang disebabkan kualitas koneksi server BIG / Inageoportalnya dan tentu saja koneksi internet dari usernya sendiri,
Karena bisa berupa WMS / WMTS maka selain di software SIG, basemap Peta Rupa Bumi Indonesia ini juga bisa digunakan pada platform webGIS seperti leaflet, openlayer, google map, dan sejenisnya, dokumen petunjuknya bisa diperoleh di Inageoportal. Demikianlah cara untuk menggunakan peta Rupa Bumi Indonesia sebagai basemap dalam layout peta-peta yang kita buat di ArcGIS dan QGIS.
Sepertinya linknya sudah gak bisa di buka om,
Iya betul, link base map RBI sekarang pindah di https://geoservices.big.go.id/rbi/rest/services/BASEMAP/Rupabumi_Indonesia/MapServer