Menampilkan Cross Section Yang Lebih Eye Catching

4. Setelah parameter didefinisikan klik OK, tunggu progress, done!.

Tabel atribut shp yang baru kini bisa dilihat bertipe Point ZM alias fitur 3D.

 

5. Saatnya kembali ke toolbar 3D Analyst. Lalu klik Point Profile, gambar garis lurus sama persis 99% awal dan ujungnya dengan garis yang pertama.

Hal ini dilakukan karena posisi titik elevasi di grafik nantinya tidak berdasarkan koordinat tapi berdasarkan jarak antar titik.

Caranya, klik kiri di lokasi awal dan klik kiri di ujung, lalu lebarkan (mouse) ke atas <-> bawah sampai mencakup semua titik shp kota, klik kiri lagi dan done!

Setelahnya muncul Profile Graph yang menggambarkan ketinggian masing-masing kota di Jawa Bara tersebut.

Untuk pengaturan tampilan lewat properties sama dengan poin 4 untuk Profile Graph garis di bagian awal postingan ini.

 

Sampai sini berarti kita telah mempunyai 2 Profile Graph, satu untuk profil ketinggian jalur garis dan satu untuk profil ketinggian kota di Jawa Barat.

Sebetulnya grafik tersebut (seperti gambar di bawah) bisa langsung ditampilkan di layout peta, namun memang kurang eye catching.

 

Membuat Eye Catching Elevation Profile

Agar lebih eye catching, maka kita akan memindahkan data dan grafiknya menjadi data dan grafik Excel, pun agar bisa digabung antara profil elevasi garis dan kota, sehingga lebih menarik tampilannya, berikut tahapannya.



1. Telebih dulu kita copykan seluruh data dari kedua grafik tersebut ke excel, caranya klik kanan masing-masing grafik -> Advanced Properties.

Setelah itu pilih Data dan klik copy di bagian kanan bawah (lihat gambar di bawah).

 

2. Tempel atau paste di excel (kedua data), seperti nampak di bawah ini.

Untuk menambahkan nama-nama kota di Point Profile, maka buka tabel atribut shp kota (yang 2D atau 3D), export menjadi txt atau csv. Atapun gunakan ArcToolbox -> Conversion Tools -> Excel -> Table to Excel, untuk merubah shp menjadi excel.

 

3. Copykan nama-nama kota di Excel hasil ekspor dari shp kota ke tabel Excel, ke tabel seperti di gambar atas, hasilnya akan nampak seperti yang dihilite kuning di gambar berikut.

 

4. Langkah selanjutnya adalah membuat sebuah grafik, pilihlah tipe Scatter Plot.



Pertama buat untuk data graphic profile yang berupa garis, hasilnya seperti nampak di gambar berikut.

 

5. Kedua tambahkan series kedua yaitu Point Profile (dari kota-kota Jawa Barat tadi) pada grafik tersebut dengan cara klik kanan di grafik -> Select Data -> Add.

Series name = (bisa pilih satu cell misal Nama Kota)

Series X values = nilai-nilai di kolom X

Series Y = nilai-nilai di kolom Point Profile

Grafik akan muncul dan tergabung di grafik yang sudah ada dengan warna yang berbeda seperti nambah di sebelah kanannya pada gambar di bawah berikut. Klik OK.

 

6. Modifikasi tampilan grafik agar lebih eye catching.

Misalnya hilangkan point pada garis biru, sebaliknya pada garis oranye (kota) sisakan hanya point atau markernya saja.

Kita bisa mengaturnya dengan mengklik kanan dulu salah satu garis di grafik misal yang biru, lalu pilih Format Data Series.

 

Pada bagian Marker – Marker Options pilih None agar titik-titik di garisnya hilang.

Pada bagian Line – pilih Gradient Line, modifikasi warna menjadi bergradasi sesuai keinginan

Lakukan hal yang sama pada garis warna oranye (kota), namun kali ini hilangkan garisnya dan justru sisakan markernya.

Atur warna dan ukuran markernya, misal jadi warna biru atau sesuai yang dikehendaki.

Lalu label berdasarkan kolom nama kota, pada kasus ini teksnya juga dibuat vertikal 90°.

Cara mengatur label yaitu dengan klik salah satu titik, lalu Data Label -> More Options -> Format Data Labels seperti nampak di bawah.

Pilih Value From Cells dan Select Range nya adalah nilai di kolom nama-nama kota Jawa Barat.

7. Sampai sini berarti proses membuat grafik cross section selesai.

Gambar di bawah ini adalah variasi dengan penambahan titik gunung beserta nama dan ketinggiannya sebagai label.

8. Copykan grafik tersebut ke layout ArcGIS sebagai gambar, sehingga layout peta topografi yang kita buat lebih informatif karena dilengkapi dengan cross section.

 

 

Demikianlah cara mempercantik grafik cross section yang kita buat di ArcGIS agar lebih menarik. Tentunya anda juga bisa mengembangkan lebih lanjut dengan software semisal editor foto dan lain-lain agar bisa dibuat lebih keren lagi.

 

Referensi
  • https://desktop.arcgis.com/en/arcmap/10.6/extensions/3d-analyst/using-the-point-profile-interactive-tool.htm



About Nana Rusyana, MSi. 9 Articles
Pembelajar geografi, spasial, dan lingkungan. GIS Specialist dalam topik; - Pengelolaan sumber daya alam - Kajian Lingkungan Hidup Startegis (KLHS) - Permodelan perubahan tutupan lahan - Perencanaan wilayah dan kota

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*