Informasi geologi sangat sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, apalagi kaitannya dengan masalah-masalah biofisik, pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam. Sebut saja misalnya bidang pertambangan yang kaitannya dengan mineral dan batuan sangat jelas berbasiskan pada informasi dan peta geologi.
Bidang-bidang lainnya pun yang sangat erat dengan tanah dan batuan seperti kebencanaan (antara lain seperti permasalahan gunung berapi, gerakan tanah (longsor), dan sejenisnya), perminyakan dan sejenisnya juga membutuhkan data geologi baik peta (lokasi) ataupun analisis batuan / tanahnya secara fisik / langsung. Informasi kebencanaan geologi bahkan kini menjadi salah satu syarat dan pertimbangan yang harus ada dalam pembuatan tata ruang wilayah. Bahkan dalam penanganan pembuangan atau penyimpanan limbah yang berbahaya dan beracun (B3) seperti sampah uranium juga sangat berbasiskan kepada informasi geologi.
Geologi dikenal sebagai ‘geoscience‘ atau ‘earth science‘. Secara umum geologi didefinisikan sebagai sebuah studi tentang struktur, evolusi, dan dinamika Bumi serta sumber daya mineral dan energi alaminya. Ilmu geologi menyelidiki proses yang telah membentuk Bumi melalui 4500 juta (perkiraan!) tahun sejarahnya dan menggunakan catatan batuan untuk mengungkap sejarah itu. Hal ini berkaitan dengan dunia nyata di luar laboratorium dan memiliki relevansi langsung dengan kebutuhan masyarakat (geolsoc.org.uk).
Kebutuhan data geologi dalam berbagai kegiatan pembangunan seperti perencanaan dan pengembangan wilayah, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, dan sebagainya diantaranya mencakup kondisi tanah dan batuan, aktivitas tektonik, hidrologeologi, geodinamika, dan sumber daya geologi. Misalnya Informasi tanah dan batuan diperlukan untuk merencanakan penempatan bangunan dengan kondisi struktur yang memadai termasuk kebutuhan untuk penyediaan bangunan vertikal yang semakin tumbuh di kawasan perkotaan di masa depan. Salah satu sumbernya adalah dari peta geologi.
Informasi geologi biasanya diproduksi atau disajikan dalam bentuk peta-peta geologi. Informasi di dalamnya tentu saja berasal dari survey berbagai jenis batuan dari seluruh penjuru Indonesia. Di Indonesia sendiri peta geologi mempunyai sejarah yang panjang. Peta geologi wilayah Indonesia telah dirintis pembuatannya oleh pemerintah Belanda ketika menjajah Indonesia atau sebelum Indonesia merdeka, dan sampai saat ini masih selalu dilakukan perbaruan oleh pemerintah dalam hal ini tentu melalui Badan Geologi kementerian ESDM.
Dikutip dari Berita IAGI, peta geologi biasanya menyajikan beragam informasi berupa jenis dan sebaran batuan, struktur, morfologi dan kemiringan lereng, kerentanan tanah, serta runtunan variasi batuan. Badan Geologi ESDM sendiri telah mengupdate peta geologi Indonesia ke skala 1 : 50.000 di mana sheetnya mengikuti peta RBI BIG dengan skala yang sama, dan jumlahnya mencapai 3.774 sheet untuk seluruh Indonesia. Peta geologi Indonesia sendiri memiliki catatan yang panjang dalam pembuatannya, mengutip situs Badan Geologi (dari Berita IAGI), sejarah pemetaan geologi di Indonesia dibagi menjadi empat periode:
- Periode I: Antara 1921-1968. Pemetaan dilakukan secara setempat-setempat terutama di wilayah Jawa dan Sumatera.
- Periode II: Dari tahun 1969 sampai 1995. Pemetaan Geologi dilakukan secara sistematik pada skala 1: 100.000 untuk wilayah pulau Jawa dan 1:250.000 untuk wilayah Pulau Jawa.
- Periode III: Antara tahun 1996 sampai 2008, pemetaan geologi sudah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan yang juga mendukung pelaksanan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan juga mendukung pelaksanaan geologi tematik.
- Periode IV: Dari tahun 2009 sampai saat ini pemetaan dilakukan dengan pemantapan dengan teknologi penginderaan jauh resolusi tinggi untuk melakukan pemetaan dengan skala yang lebih besar 1:50.000
Komparasi beberapa sumber download peta Geologi
Di internet sudah banyak dishare peta-peta geologi format shp, dan dari hasil pengamatan Lintabumi ternyata ada beberapa versi shp peta geologi Indonesia. Nah kelengkapan atributte table di setiap versi shp itu tidak sama. Rata-rata informasi nama formasi geologi tidak lengkap alias masih ada baris kosong, padahal info itulah yang banyak diperlukan. Kemudian jarang sekali menyertakan informasi struktur / arah batuan (dalam format shp tipe garis).
Untuk itu bagi yang sedang memerlukan shp peta geologi dan mencari di dunia maya, harap teliti melihat kelengkapan geometri dan database atributnya. Adapun yang dishare Lintasbumi untuk member adalah seperti nampak di gambar versi 3 di bawah di mana ada tambahan info / field era (umur batuan), period, epoch dan lainnya. Lalu selain poligon juga ditambah shp format line mengenai struktur batuan. Berikut beberapa screenshootnya.
Download Peta Geologi Indonesia
Berikut ini adalah gambaran shp peta geologi Indonesia yang Lintasbumi share. Jika diperhatikan kemungkinan skalanya 1 : 250.000. Sumber peta ini adalah dari Kementerian ESDM, namun apakah 100% valid dari Badan Geologi atau bukan belum bisa dipastikan. Tapi jika sesuai tupoksi besar kemungkinan memang dari Badan Geologi.
Ada 2 informasi (2 shp) yaitu poligon formasi dan garis struktur. Untuk yang poligon formasi atribut di dalamnya antara lain Simbol Formasi, Nama Lembar Peta Geologi, Nama Formasi Geologi, Kelas Litologi, dan sebagainya yang bisa dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini. Informasi ini bisa divalidasi dengan peta geologi versi ESDM format jpg sesuai nama lembarnya yang bertebaran di internet.
Sedangkan untuk shp garis struktur di dalamnya antara lain terdapat Nama Struktur Geologi seperti kelurusan, foliasi, rekahan dan sebagainya. Serta informasi Kelas Struktur seperti Antiklin, Sinklin, Sesar, Lipatan Geser dan sebagainya, seperti bisa dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini. Bisa dikatakan shp geologi versi ini cukup lengkap dan informatif, sehingga sangat cocok digunakan untuk berbagai keperluan analisis data spasial di berbagai proyek.
Bagi anda yang tertarik atau membutuhkan shp peta geologi Indonesia tersebut, anda bisa mengunduh shp tersebut di Galeri Peta Geologi (khusus untuk member). Anda tinggal mengklik berdasarkan provinsi, klik di titik tengah provinsi dimaksud, file diformat dalam file .rar sehingga setelah diunduh anda harus mengekstraknya terlebih dulu untuk bisa menggunakan shp nya. Adapun password .rar nya adalah lintasbumi.com
Secara visual penyajian peta geologi memang akan lebih menarik jika diblending dengan hillshade atau TIN, karena akan lebih memberikan gambaran biofisik wilayahnya. Untuk cara membuatnya anda bisa baca postingan More Hilly Hillshade : Siapa Pemenang Blend Layer?, Global Mapper, ArcGIS Pro, Atau QGIS? atau Yakin Selama Ini Bikin Hillshade Sudah Benar? Cek Di Sini !. Data seperti DEMNAS, SRTM, dan hipsografi atau kontur di peta RBI bisa menjadi bahan untuk membuat hillshade.
Demikian peta geologi Indonesia format shapefile / shp yang bisa dishare oleh Lintasbumi khusus untuk member, semoga data tersebut bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan pengguna dan jangan disalahgunakan. Serta jangan lupa sebagai pengguna data spasial yang baik untuk selalu mencantumkan sumber peta dalam setiap layout peta tematik yang dibuat.
Referensi :
Berita IAGI, Edisi X/Februari 2017
geolsoc.org.uk