Modulo, Cara Mudah Membuat Kontur Indeks Pada ArcGIS dan QGIS

Membuat peta kontur memang tidaklah terlalu sulit, di ArcGIS, QGIS, Global Mapper atau lainnya sudah ada fasilitasnya, yang penting ada data DEM atau data-data point ketinggian sebagai modal dasarnya. Namun dalam penyajiannya suka ada yang disebut kontur indeks, bagaimana membuatnya?

Kontur adalah garis-garis khayal pada peta yang menghubungkan lokasi dengan titik ketinggian yang sama merupakan salah satu data spasial yang sering digunakan pada pengguna SIG. Data kontur ini banyak kegunaannya, salah satunya adalah sebagai ‘bahan dasar’ dalam membuat data 3 dimensi (3D) dan juga peta lereng atau kemiringan lahan, yang kini bisa dibuat dengan mudah pada berbagai software SIG.

Garis kontur ditentukan dengan selang atau interval ketinggian tertentu sesuai kebutuhan penggunanya. Ada aturan baku yang mengatakan bahwa interval kontur adalah 1/2000 dari nilai skala petanya. Misalkan peta akan dibuat pada skala 1 : 25.000 (1 cm di peta = 250 m) maka selang konturnya adalah 1/2000 x 25.000 = 12,5 m. Software SIG saat ini rata-rata sudah mempunyai tools untuk membuat kontur dari DEM dan sejenisnya, ataupun melakukan interpolasi dulu dari data titik lapang dan kemudian di contouring.

Selain interval kontur dikenal juga istilah lainnya dalam penggambaran kontur ini, antara lain;

1 Garis Kontur Intermediate

Merupakan simbol dasar yang akan digunakan untuk menentukan ketinggian fitur atau lokasi. Pada peta topografi Amerika garis kontur intermediate biasanya adalah garis coklat dan mewakili garis ketinggian yang sama. Semua lokasi yang dilintasi garis kontur memiliki ketinggian yang sama pada titik itu. Garis kontur pada dasarnya mengikuti kurva fitur permukaan tanah alami Bumi.

Garis kontur pada peta RBI Skala 25 Ribu
2 Garis Kontur Indeks

Garis cokelat yang lebih tebal / lebih lebar yang memiliki nilai ketinggian yang ditandai pada berbagai interval sebagai bagian dari garis. Kontur ini biasanya muncul setiap baris kelima. Gunakan kontur indeks di dekat titik di mana Anda mencoba mencari ketinggian sebagai langkah pertama untuk menentukan ketinggian titik itu. Untuk menyederhanakan tampilan pada peta biasanya label ketinggian hanya ditampilkan pada garis kontur indeks ini, maka untuk menentukan ketinggian suatu lokasi dari peta kontur anda harus menganalisis 2 kontur indeks.

 Garis kontur indeks pada peta RBI Skala 25 Ribu

 

Menentukan Garis Kontur Indeks Pada ArcGIS dan QGIS

Contoh kasus adalah garis kontur hasil unduh dari ina geoportal skala 1 : 25.000, di mana biasanya interval konturnya adalah 12,5 m. Pada attribute table data shp nya belum dibedakan mana yang kontur biasa (garis kontur intermediate) dan kontur indeks. Jika memperhatikan peta hardcopy peta RBI skala yang sama, kontur indeks ini dibuat dengan selang 4 kontur atau setiap ketinggian 12,5 x 4 = 50 meter.

Dalam ArcGIS ataupun QGIS bisa digunakan fungsi modulo atau bahasa matematika umumnya adalah modulus yaitu sebuah operasi yang menghasilkan sisa pembagian dari suatu bilangan terhadap bilangan lainnya. Modulo atau modulus dalam kasus ini digunakan untuk memilih garis-garis kontur yang akan dijadikan kontur indeks, lalu kemudian diberi keterangan pada attribute table nya. Berikut ini tahapannya;

1 Pada ArcGIS

 a. Buka shp kontur pada Arcmap, contoh kasus ini kontur RBI BIG skala 1 : 25.000 unduhan dari ina geoportal.

b. Buka atributte table, buat field baru pada shp dengan nama kolom keterangan bertipe string/text untuk mengisikan keterangan kontur indeks dan kontur.

c. Perhatikan nilai kontur ada pada field apa, pada contoh kasus berada di field VALKNT

d. Lakukan pemilihan nilai / garis kontur dengan interval 50 meter menggunakan fungsi modulo pada select by attribute. Masukan MOD ([nama kolom kontur], nilai interval) = 0 sebagai contoh MOD (“VALKNT”, 50) = 0 yang artinya pilih semua (nilai) garis kontur pada kolom VALKNT yang jika dibagi 50 tidak bersisa atau 0.

e. Hasil seleksi akan terhilite biru dan segera beri info pada kolom keterangan dengan field calculator sebagai Kontur Indeks, sedangkan yang bukan kelipatan 50 maka beri informasi sebagai Kontur.

f. Setelah semua keterangan terisi, silahkan symbologykan berdasarkan keterangan tadi, beri label dengan rule symbol pada properties shp. Pada contoh di bawah ini juga digunakan fungsi label maplex dan masking. Kontur indeks sudah didapat.

 

2 Pada QGIS

a. Buka shp kontur pada QGIS, langsung saja lakukan edit dan pada attribute table lakukan new field yaitu kolom keterangan dengan tipe string lebar 50.

b. Lakukan pemilihan nilai kontur 50 m menggunakan fungsi modulo pada QGIS (Select by Expression) yaitu dengan mengetikan [kolom kontur] % 50 = 0.

c. Kontur kelipatan 50 m kini terpilih dan beri keterangan dengan field calculator pada keterangan sebagai Kontur Indeks, yang lainnya sebagai kontur biasa.

d. Symbologykan dengan kategori berdasarkan kolom keterangan, jangan lupa lakukan rule based labelling hanya untuk Kontur Indeks dan lakukan edit teks label seperlunya sesuai kebutuhan.

e. Peta Kontur Indeks kini sudah jadi.

Nantikan lanjutannya untuk membuat kontur indeks di Global Mapper.

About Lintas Bumi 124 Articles
Lintas Bumi adalah blog berbagi info, trik, dan data seputar dunia informasi geospasial baik nasional ataupun global.

10 Komentar

    • Kalau anda menggunakan QGIS 3.x, untuk efek halo, pada menu labelling anda bisa menggunakan menu buffer, aktifkan draw text buffer, dan segala settingannya diatur di situ. Tks.

Tinggalkan Balasan ke Khaled Nafis Ramadhani Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*