Indonesia dianugerahi oleh Tuhan kekayaan sumber daya alam yang sangat luar biasa baik itu di daratan dan juga lautan. Bahkan pemandangan alam Indonesia pun merupakan salah satu yang terindah di dunia dan malahan beberapa dijadikan warisan dunia (UNESCO).
Namun di balik semua keindahan dan kekayaan alamnya, Indonesia juga menyimpan potensi bahaya yang juga luar biasa, bahkan sudah sering terjadi. Selain indah alam Indonesia terkenal sangat rawan dengan bencana alam baik di laut, darat, dan juga udara (iklim). Hal tersebut juga tak lepas dariĀ Tuhan yang menjadikan Indonesia berada di Ring of Fire Pasifik. Wilayah ini juga dikenal sebagai Cincin Api Pasifik, Lingkar Api, Sabuk Api atau Sabuk Sirkum-Pasifik. Selain itu letak Indonesia juga di antara lempeng benua Asia dan Australia.
Wilayah Ring of Fire ini merupakan sebuah wilayah di sekitar sebagian besar tepi Samudera Pasifik di mana banyak terjadi letusan gunung berapi. dan gempa bumi terjadi. Cincin Api adalah sabuk berbentuk tapal kuda dengan panjang sekitar 40.000 km dan lebarnya mencapai sekitar 500 km. Dampaknya salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah letusan gunung berapi dan juga ancaman gempa karena aktivitas vulkanik.
Berbagai bencana sudah sering terjadi yang bahkan meluluhlantakan semua aset serta harta benda penduduknya dan sampai merenggut korban jiwa yang tidak sedikit. Sebut saja bencana gempa dan tsunami Aceh 2004, gempa Yogya 2006, gempa Padang 2009, letusan Merapi 2010, dan yan terbaru adalah gempa Cianjur (2022). Bahkan jika dirunut sejarahnya, sebelum jadi negara Indonesia di Nusantara ini sudah terkenal karena terjadinya letusan Krakatau (1883) dan Tambora (1815) yang konon bahkan sampai ke benua Eropa dampak letusannya dan membuat gelap langit benua biru tersebut.
Tidak hanya gempa dan letusan gunung, Indonesia kini sudah sering dilanda bencana banjir (termasukĀ banjir bandang), gerakan tanah (longsor), puting beliung, dan terkini adalah bencana kebakaran lahan dan hutan yang juga menyebabkan polusi asap yang berbahaya dan bahkan sampai ‘diekspor’ ke negara tetangga. Jadi lengkap sudah jika predikat Indonesia sebagai negara rawan bencana.
Kapan bencana terjadi tentu saja sulit untuk diprediksi bahkan dengan iptek yang sudah maju saat ini, itu semua hakikatnya adalah takdir Tuhan. Namun yang pasti bencana ke depan akan terjadi. Bencana pun sebetulnya ada yang sifatnya alam (geologic, klimatologis) yang tentu saja tidak bisa dicegah, tetapi bisa dikurangi dampak negatifnya.
Namun ada juga yang sifatnya antropogenik alias juga disebabkan campur tangan atapun tingkah laku manusia utamanya terhadap lingkungan, misalnya terganggunya tanah gambut oleh ‘pembangunan’ yang serampangan menyebabkan kebakaran lahan di sana potensinya jadi tinggi dan bahkan sudah sering terjadi. Hutan dan tanah terjal yang gundul karena illegal loging atau cara bertani yang kurang memperhatikan kemampuan tanah (lahan) menjadikan rawan ataupun terjadinya longsor dan bahkan banjir bandang di musim hujan. Contoh buruk lainnya adalah kebiasaan membuang sampah di sungai yang menyebabkan pendangkalan dan pencemaran sungai yang akhirnya mengakibatkan banjir di musim hujan. Bencana tipe ini sebetulnya bisa dicegah agar tidak akan terjadi dampak negatif.
Leave a Reply