Siapa Juaranya Dalam Membuat Kontur ?

Contouring di Global Mapper

Software lain yang bisa dijadikan alternatif dalam membuat kontur adalah Global Mapper. Di Global Mapper ini, toolsnya ada di Analysis -> Generate Contour (from Terrain Grid or Lidar). Jendela tools ini akan menampilkan beberapa pilihan settingan, yang pertama di bagian atas kita harus memasukan Contour Interval yang dalam hal ini adalah 50 Meters. Lalu di bawahnya lagi tentukan nilai minimum dan maksimum kontur, yang dalam hal ini disamakan dengan settingan di ArcGIS dan QGIS dari mulai 0 sampai ketinggian maksimum.

Di tools ini juga sudah default smooth contour line atau garisnya dihaluskan pada lekukan-lekukannya.

Dari proses tersebut diketahui jika dari Global Mapper maka garis kontur yang dihasilkan 982 fitur atau lebih kecil jika dibandingkan dari QGIS bahkan ArcGIS. Di sisi attribute tablenya, dihasilkan 4 field tambahan selain FID dan Shape yaitu NAME, LAYER, ELEVATION, dan CLOSED CON.



Ketika dikonversi menjadi shp maka ukuran filenya (gabungan shp, dbf, prj, shx) ‘hanya’ 3,26 mb. Jika dibandingkan maka jauh lebih efektif ukuran filenya dibandingkan file QGIS dan ArcGIS.

 

Komparasi Kontur Global Mapper vs ArcGIS vs QGIS

Dari sisi kehalusan, kontur hasil Global Mapper mempunyai kehalusan lekukan yang banyak berbeda dengan garis kontur hasil olahan ArcGIS dan juga QGIS (lihat garis ungu di bawah ini). Di beberapa sisi terutama kontur-kontur yang sempit / kecil, hasil Global Mapper lebih banyak menghasilkan sudut atau vertex. Walaupun hasil ArcGIS pun demikian, namun masih lebih baik (sebagian besar mirip hasil QGIS).

 

Contouring di Surfer

Software terakhir yang dicoba adalah Surfer. Software ini sudah terkenal dari dulu sebagai pengolah data-data topografi yang handal sampai ke penyajian 3 dimensi. Untuk mengolah data DEMNAS menjadi kontur di surfer cukup mudah. Cukup klik icon Contour di menu atas dan akan secara otomatis menanyakan file grid (arahkan ke DEMNAS), nanti akan otomatis muncul seperti di bawah ini.

Jangan lupa klik Contours.., dan di bawahnya akan muncul pengaturan tab Levels untuk nilai Contour Interval (dalam hal ini 50), Minimum Contour, dan Maximum Contour. Pada tab ini juga bisa diatur metode pembuatan konturnya (defaultnya = Simple dan ini yang dipilih pada contoh ino). Lalu selanjutnya pengaturan pada tab General untuk pengaturan smoothing = high.

Jika dirubah menjadi shp maka besar file adalah 29,7 mb dengan attribute table berisi hanya 1 kolom yaitu ZLEVEL. Jumlah fitur yang dihasilkan lebih banyak dari Global Mapper, ArcGIS dan QGIS yaitu 1009 fitur. Namun aslinya adalah 1029 fitur di mana yang 20 adalah frame.

 

Komparasi Kontur Surfer vs Global Mapper vs ArcGIS vs QGIS

Bagaimana dengan kehalusannya? Ternyata jika dibandingkan dengan hasil contouring di Global Mapper, ArcGIS dan QGIS kehalusan kontur hasil Surfer lebih baik. Seperti bisa dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini, terlihat lekukannya lebih smooth, tidak terlihat bersudut (garis putus-putus warna biru).

 

Kesimpulan

Jika dari sisi ukuran file maka Global Mapper juaranya membuat kontur dari DEM. Jika indikatornya adalah kehalusan garis kontur maka Surferlah juaranya. Namun sekali lagi mana yang lebih baik, maka itu bergantung pada (kebutuhan) pengguna sendiri, karena ini hanyalah sebuah model.



About Lintas Bumi 134 Articles
Lintas Bumi adalah blog berbagi info, trik, dan data seputar dunia informasi geospasial baik nasional ataupun global.

1 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*