Adakalanya dalam melayout peta di ArcGIS atau QGIS, kita hanya ingin menampilkan feature (atau layer) beserta legenda atau labelnya hanya pada area tertentu saja tanpa harus memodifikasi feature tersebut menjadi shp atau feature class baru, seperti nampak dalam gambar ilustrasi postingan ini. Bagaimana caranya? Simak postingan berikut.
ArcGIS dan QGIS saat ini bisa dikatakan dua software GIS yang paling populer bahkan mungkin di dunia. Fasilitas yang dimiliki oleh kedua software tersebut bisa dikatakan paling komplit saat ini untuk urusan mengelola data spasial dijital (peta) dari mulai pengolahan data mentah lapangan (raw data), penggambaran (dijitasi) peta, pengelolaan atribut dan database spasial, analisis, dan tentunya sampai ke desain kartografis peta atau layout. Bagi yang mempunyai cukup budget tentunya bisa menggunakan ArcGIS sebagai pilihan utama, dan bagi yang ingin gratis maka QGIS adalah pilihan yang tepat karena bersifat terbuka alias opensource GIS.
Muara dari pengelolaan peta atau data spasial pada GIS adalah penyajian akhir atau desain peta secara kartografis yang di dalam software GIS diistilahkan dengan layout. Karena peta merupakan media komunikasi antara pembuat peta dan penikmat peta, maka layout akan sangat mempengaruhi apakah informasi yang ingin disampaikan oleh pembuat peta sampai atau bisa difahami oleh penikmat peta. Untuk itu kaidah-kaidah kartografis harus dipenuhi dulu oleh pembuat peta ketika melayout.
Selain aspek kartografis, sense of art atau sentuhan seni dari si pembuat peta di dalam melayout peta juga adalah hal penting. Desain peta yang baik juga harus bisa memberikan kesan ‘indah’ tanpa melupakan aspek kartogarfis sebagai landasan utamanya, karena kartografi sendiri adalah sebuah ilmu dan seni membuat peta. Misalnya komposisi dan kekontrasan simbol dan warna, hirarkis simbol dan label, tata letak informasi utama dan tepi, harmoni dan keseimbangan obyek peta, dan seterusnya. Sentuhan seni yang baik akan memberi kesan pertama yang kuat terhadap peta ketika dilihat oleh penikmatnya, sehingga diharapkan informasi peta cepat didapat oleh penikmatnya.
Data Drive Page, Atlas, dan Mapbook
Salah satu trik dalam melayout peta adalah melokalisir informasi pada peta hanya apa area tertentu yang kita inginkan. Misalkan kita ingin melayout peta sebuah kecamatan saja, namun shapefile yang dimiliki adalah poligon batas kecamatan satu kabupaten. Begitupun informasi pendukung lainnya seperti shapefile sungai, jalan, permukiman, dan lainnnya juga masih satu kabupaten. Biasanya untuk maksud tersebut masing-masing shapefile harus diclip dulu berdasarkan poligon satu kecamatan tersebut, namun itu merepotkan karena menambah jumlah shapefile baru hanya untuk tampilan.
Kini itu semua (clip) tidak usah lagi dilakukan karena sudah ada fasilitas yang dinamakan Atlas untuk QGIS, Data Driven Pages untuk ArcGIS dan Mapbook untuk ArcGIS Pro. Fasilitas-fasilitas itu adalah alat bantu untuk membuat multilayout, artinya cukup dengan satu kertas layout namun tema di dalamnya (peta) bisa berganti-ganti berdasarkan (area) poligon tertentu. Dalam postingan ini tidak akan dibahas secara utuh mengenai pembuatan multilayout tersebut, namun lebih difokuskan pada melokalisir layernya saja.
Lokalisir Layer Pada ArcMap
#1 Langkah pertama tentu saja adalah tampilkan semua shapefile yang akan dilayout (layer) di ArcMap, lalu atur simbol dan label pada masing-masing layer tersebut sesuai kebutuhan. Dalam contoh ini Lintasbumi menggunakan shapefile dari Ina Geoportal untuk Kabupaten Kuningan, yaitu poligon batas kecamatan, jalan, dan sungai.
#2 Tentukan poligon pembatas, dalam hal ini misalnya akan dilokalisir per poligon kecamatan sehingga layer batas kecamatan menjadi basis.
#3 Aktifkan fasilitas Data Driven Pages dari toolbar, atau pindah ke layout view dan klik icon Data Driven Page. Di dalamnya tentukan Index Layer, dalam kasus ini Layer = ADMINISTRASIKECAMATAN_AR_25K, Name Field = NAMAOBJ (nama kolom yang menandakan area indeks, dalam kasus ini nama kecamatan ada di kolom NAMAOBJ), Sort Field = NAMAOBJ (disamakan).
#4 Setelah itu klik OK, dan tampilan akan mengetengahkan (zoom center) ke poligon urutan pertama sesuai abjad (Ascending). Sebelum klik OK, anda juga bisa mengatur Extent peta di tab Extent. Dalam kasus ini Kecamatan Ciawi Gebang.
#5 Untuk melokalisir hanya poligon Kecamatan Ciawi Gebang saja yang tampil (termasuk layer Jalan dan Sungai), klik kanan Layer – Properties atau klik menu View – Data Frame Properties. Pada jendela Data Frame Properties yang muncul arahkan ke Data Frame, di bawahnya pada Clip Options pilih Clip to current data driven page extent. Untuk Clip Grid and Graticules sifatnya optional (tidak dicentang), namun silahkan anda bisa mencentangnya atau tidak, dengan kata lain garis grid koordinat mau disesuaikan juga atau tidak. Setelah itu klik OK.
#6 Kini tampilan peta dan semua layer di dalamnya hanya menampilkan yang masuk ke poligon kecamatan sesuai urutan nama yang terpilih pada Data Driven Page, termasuk tentu saja label nya.
#7 Jika ingin sedikit memodifikasi misalnya jalan dan sungai yang di luar poligon tetap tersambung (ada), maka duplikasi (copy paste) layer JALAN_LN_25K dan SUNGAI_LN_25K, rename hasil duplikasinya misal menjadi JALAN_LN_25K_2 dan SUNGAI_LN_25K_2, jangan lupa non aktifkan label kedua layer tersebut. Selanjutnya lakukan kembali langkah poin 5 di atas, namun kali ini klik Exclude Layers, lalu centang kedua layer tersebut (exclude), klik Close dan OK.
#8 Tampilan layer peta (label dan poligon) menjadi fokus di satu wilayah namun tetap terlihat satu kesatuan layer yang terhubung.
#9 Pada legenda layout pun, kita bisa mengatur agar simbol dan label keterangan yang muncul hanya yang sesuai poligon Data Driven Page saja. Langkahnya, setelah menginsert legend dan mengatur segala sesuatunya, klik properties dari legend. Pada tab item anda bisa Select All atau satu persatu dipilih layer di sebelah kiri, lalu centang di kanannya Only show classes that are visible in the current map extent.
Jadi walaupun pada Data View simbolnya banyak, namun jika dilokalisir dengan cara di atas beserta di legendanya maka feature hanya akan tampil sesuai area yang ditentukan. Pada postingan selanjutnya akan dibahas bagaimana melakukannya di QGIS dan ArcGIS Pro.
Leave a Reply