Analisis Area Layanan Dengan QGIS

Analisis Area Layanan Dengan QGIS

Pernahkah suatu ketika anda melamun atau punya impian atau pertanyaan, di daerah mana saja bisa mencari tanah atau rumah dengan jarak tempuh kira-kira 30 menitan dari pusat kota atau kurang dari 2 km dari pusat kota? Pertanyaan semacam itu bisa dijawab dengan menggunakan data spasial dan SIG. Analisis yang bisa memberikan jawaban itu namanya service area analysis.

Perkembangan teknologi komputer dan internet tidak bisa dipungkiri telah banyak melahirkan inovasi-inovasi yang dulu tidak pernah terfikirkan. Misalnya dalam merubah kecepatan sharing informasi, dulu di tahun 80 atau 90 an untuk mengetahui berita di negara lain harus menonton dulu program Dunia Dalam Berita di TVRI dan itupun kejadiannya kadang sudah lebih dari 24 jam alias sedikit ‘basi’, namun saat ini cukup lewat sentuhan tangan apa yang terjadi di pojokan dunia lain dalam beberapa menit saja sudah bisa diketahui oleh manusia di Indonesia bisa dari kamar tidur atau bahkan ketika sedang di toilet sekalipun.

Kemajuan teknologi ini membuat informasi is everything. Layanan informasi menjadi sangat penting tidak hanya sekedar untuk memenuhi kekepoan atau keingintahuan personal saja, lebih dari itu informasi saat ini menjadi pertimbangan dalam strategi pengembangan bisnis. Misal jika terjadi sedikit saja keguncangan situasi dan kondisi keamanan seperti demo atau pemilu yang chaos, indeks harga saham jadi melemah dan diikuti arus dana-dana ‘lari’ keluar dari Indonesia yang nilainya bisa trilyunan. Itu memperlihatkan dunia bisnis sangat memperhatikan informasi situasi dan kondisi politik setiap saat.




Perkembangan layanan informasi ini tentu saja adaptif, artinya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pada bidang informasi geospasial misalnya peta kini bukan hanya dibutuhkan untuk menunjukan lokasi obyek saja, namun sudah berkembang ke layanan data. Peta dituntut untuk bisa menjawab kebutuhan-kebutuhan di dunia bisnis sebagai dasar pengambilan keputusan. Peta dituntut lebih ‘cerdas’ dan memberikan berbagai pilihan informasi kepada penggunanya, contohnya kemampuan menunjukan pilihan rute dari suatu tempat ke tempat lainnya apakah berdasarkan jarak, waktu tempuh, situasi kemacetan, cuaca, topografi, bahkan secara realtime seperti yang biasa kita nikmati di Google Maps. Bagi perusahaan layanan pengantaran barang atau kurir, pilihan rute seperti itu berarti pilihan strategi untuk mengefektifkan biaya dan waktu.

Analisis rute di Google Maps

Sebelum berkembanganya internet, di dalam SIG tradisional sebetulnya juga sudah ada layanan-layanan atau tepatnya tools yang bukan sekedar menyajikan data spasial, namun juga memberikan layanan informasi. Di dalam ArcGIS misalnya ada yang dinamakan Business Analyst di mana tools ini bisa membantu perencanaan pasar, pemilihan lokasi, dan segmentasi pelanggan dengan menggabungkan data demografis, bisnis, gaya hidup, pengeluaran, dan sensus dengan analitik berbasis peta. Lalu ada lagi misalnya ArcGIS Pipeline Referencing, Tracking Analyst, dan yang akan sedikit dibahas di sini yaitu Network Analyst.

Network Analyst mempunyai kemampuan dalam pengembangkan rencana perutean (routing) strategis (transportasi / pergerakan orang atau barang). Kemampuannya untuk menganalisis pergerakan barang yang efektif, organisasi dan koordinasi kendaraan yang efisien, dan analisis jaringan transportasi yang cerdas bisa membantu keputusan pengembangan bisnis suatu perusahaan atau kegiatan. Analisis rute dalam Google Maps adalah salah satu bagian dari Network Analyst ini.



About Lintas Bumi 128 Articles
Lintas Bumi adalah blog berbagi info, trik, dan data seputar dunia informasi geospasial baik nasional ataupun global.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*