Daerah, Kawasan, Region, Area, Zona, Wilayah, atau ….. ?!

Dalam kegiatan pengelolaan informasi geospasial, kadang kita sulit membedakan antara pengertian istilah wilayah, daerah, kawasan, zona, atau istilah sejenis. Istilah-istilah itu dalam perpetaan dan dalam ‘produk’ SIG sering dimasukan sebagai nama atau judul peta. Istilah-istilah itu memiliki pengertian kurang lebih terlihat sama, padahal sebetulnya tidak.

Hal ini ‘diperparah’ jika misalnya kita ketikan terjemahan kata asing region, area, dan zone dari bahasa Inggris ke Indonesia di ‘mbah Google’ di mana terjemahannya hanya berputar di 3 hal yaitu wilayah, daerah, dan kawasan.  So, kita kemudian harus menentukan sendiri mana padanan yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita misal dalam judul peta. Pemilihan itu sudah barang tentu idealnya harus didasari pengetahuan tentang pengertian atau definisi dari istilah-istilah tersebut.

Misalnya nih yang sedang ngetrend saat ini sering kita dengar istilah zona hijau, zona kuning, zona oranye atau zona merah covid19. Kenapa tidak diistilahkan wilayah hijau, wilayah kuning, wilayah oranye atau wilayah merah covid19? Atau region hijau dan seterusnya. Apa alasan dibalik penggunaan istilah itu, apakah karena supaya enak didengar saja ataukah ada alasan yang lebih bisa diterima secara ilmiah?

Mengutip Geography Basics dari situs University of Minnesota, wilayah merupakan satu hal mendasar dan penting dalam studi geografi (A region is a basic unit of study in geography). Jadi sederhananya perwilayahan merupakan pendekatan atau bahkan produk dari analisis yang digunakan ahli-hali geografi. SIG sendiri adalah bagian dari studi geografi (SIG = Sistem / Sains Informasi Geografis), yang dalam prosesnya memang membuat wilayah-wilayah atau kalau istilah kuliah saya dulu di Geografi UI adalah delineasi / menarik garis berdasarkan persamaan (geomer) atau pun perbedaan (geochore) suatu faktor atau karaktersitik tertentu di suatu tempat. Produk SIG berupa wilayah-wilayah itulah yang kemudian disebut informasi spasial atau peta.




Bagi lintasbumi sendiri terkadang masih belum jelas kapan atau pada kondisi apa harus menggunakan secara tepat istilah-istilah wilayah, daerah, kawasan, zona, area, region, dan lain-lain tersebut. Penggunaan kata atau istilah-istilah tersebut kelihatannya sih sepele dan sudah menjadi ‘barang’ umum, bukan hanya milik para geograf atau pengguna SIG saja.

Lihat saja misalnya di bidang pendidikan mereka sudah menggunakan istilah-istilah semacam sistem zonasi untuk penerimaan peserta didik (siswa) baru. Dalam koteks lain yang sudah umum sering kita temukan istilah DAS yaitu Daerah Aliran Sungai namun ada juga WS atau Wilayah Sungai, contoh DAS Bengawan Solo dan WS Bengawan Solo.

Dalam kasus DAS dan WS jika difikir-fikir kedua hal itu merujuk pada lokasi dan cakupan yang sama. Kalau sepengetahuan Lintasbumi, DAS ditentukan secara ekologis atau biofisik dan secara sains memang ada metode penentuannya, namun untuk WS mungkin latar belakang penentuannya lebih subyektif bukan sains. Artinya lagi-lagi publik masih tanda tanya apakah bedanya? DAS lebih banyak digunakan di Departemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (basis biofisik), aktifis ekologi dan konservasi, sementara istilah WS sepertinya lebih banyak digunakan oleh Departamen Pekerjaan Umum (basis infrastruktur). Ujung-ujungnya istilah ini mungkin bersifat ‘politis’. Nah penggunaan istilah yang dilatarbelakangi subyektif dan politis ini kalau di Indonesia sepertinya sudah lumrah ya.

Postingan ini tidak bermaksud untuk memperdebatkan ataupun menjustifikasi istilah-istilah tersebut mana yang paling tepat. Lintasbumi hanya mencoba untuk mencermati apa sih sebenarnya definisi-definisi tentang perwilayahan dari berbagai sumber, itu pun hanya dari satu aspek saja yaitu geografi. Karena kalau berbicara istilah dan penggunannya maka harus ditinjau juga dari aspek bahasa. Tapi paling tidak postingan ini bisa dijadikan sebagai kumpulan pengingat khususnya bagi Lintasbumi sendiri, karena sering digunakan dalam berbagai pembuatan narasi spasial di peta ataupun laporan proyek.

Berikut ini beberapa pengertian yang berhasil dirangkum;



About Lintas Bumi 128 Articles
Lintas Bumi adalah blog berbagi info, trik, dan data seputar dunia informasi geospasial baik nasional ataupun global.

1 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*