Mau Bikin Webgis? Cek Dulu Siapa Lebih Cepat? Geoserver vs Mapserver vs Geojson Dalam Openlayers dan Leaflet [Part 1]

Mau bikin WebGIS opensource? Jika ya sebaiknya anda baca postingan ini sampai selesai sebagai tambahan referensi anda. Walaupun judulnya adalah ‘siapa lebih cepat’, namun postingan ini tidak bermaksud untuk men-judge bahwa ada framework yang terbaik atau terjelek. Karena semua framework mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, tidak bisa dinilai hanya dari kecepatannya saja. Semuanya akan kembali ke kebutuhan penggunanya sendiri.

Saat ini untuk membuat WebGIS pengguna telah mempunyai banyak pilihan framework yang bersifat opensource. Sebut saja untuk WebGIS berbasis server misalnya Geoserver atau Mapserver, sementara untuk yang berbasis javascript adalah format data GeoJSON. Sedangkan untuk halaman WebGIS juga tersedia API (Application Programming Interface) semacam Leaflet atau Openlayers ataupun Google Maps API. Selengkapnya untuk pilihan framework dan API baca di situs osgeo.org.

Postingan ini sebetulnya lebih sebagai berbagi informasi dari pengalaman menggunakan framework WebGIS opensource. Adapun pembahasannya berdasarkan yang pernah digunakan oleh Lintas Bumi, yaitu UMN Mapserver, Geoserver, dan data GeoJSON memakai API Leaflet dan OpenLayer. Sebelum ke pembahasan ada baiknya kita selayang pandang dulu sedikit tentang framework dan API tersebut.

Ada dua basis kerja framework WebGIS, pertama berbasis server (UMN Mapserver, Geoserver) kedua berbasis javascript (Geojson, Json). Jika yang berbasis server bisa menampilkan peta sendiri (image) melalui WMS, WFS, dan lain-lain, maka untuk data Geojson atau Json jika ingin tampil sebagai peta harus melalui bantuan API seperti Leaflet ataupun OpenLayer.



# Geoserver vs UMN Mapserver

Dalam WebGIS opensource saat ini, Geoserver dan Mapserver adalah framework atau aplikasi yang sering disebut-sebut dan mungkin banyak digunakan, terutama untuk yang berbasis server. Keduanya bisa dijalankan di semua OS (WindowsLinux, atapun Mac OS X). Lintas Bumi tidak akan membahas spesifikasi dari kedua framework tersebut karena anda bisa mencarinya sendiri di dunia maya, namun akan membahasnya dari sisi praktis dan pengalaman saja.

Salah satu kelebihan dari Geoserver adalah kemudahan pengelolaan datanya yang sudah berbasis halaman web, tidak terlalu memerlukan pemahaman mendalam tentang bahasa pemrograman. Ini cocok untuk pengguna pemula yang ingin membuat webgis tapi tidak faham pemrograman. Untuk pengelolaan style atau simbolnya sudah bisa menggunakan file simbol dari QGIS. Jadi pengguna cukup mendesain simbol datanya di QGIS dan tinggal diimpor saja ke dalam Geoserver. Hal ini tidaklah mengagetkan karena keduanya berada di bawah payung dan kontributor yang sama yaitu OSGEO. Peta yang dihasilkan berformat image (PNG, JPG, dan lain-lain).

Kekurangannya fungsionalitas ataupun fasilitas-fasilitas yang ada pada Geoserver masih sederhana dan belum banyak. Menjalan Geoserver cukup mudah, tinggal unduh dari situsnya dan install, ditambah install JDK/JRE yang cocok, dan aplikasi webserver semacam apache atau XAMPP.

Halaman admin Geoserver

Sementara UMN Mapserver buatan Univesity of Minnesota bisa dikatakan mempunyai pengelolaan yang lebih rumit, dia tidak mempunyai halaman pengaturan (halaman admin) khusus. Mapserver lebih bersifat platform dan harus diwujudkan dalam sebuah bahasa pemrograman bahasa C dalam format mapfile. Fungsi mapfile ini adalah sebagai konektor data spasial desktop menjadi data online, mapfile inilah yang diproses oleh ‘mesin’ Mapserver. Mapserver juga adalah sebuah aplikasi online yang bisa berjalan sendiri lewat CGI-BIN. Peta yang dihasilkan berformat image (PNG, JPG, dan lain-lain). Mapserver lebih ditujukan untuk pengguna yang sudah memahami bahasa pemrograman.

Kelebihannya Mapserver adalah bisa bersifat portable, cukup di-build dan dikombinasikan dengan PHP (menjadi PHP Mapcript), bisa di-customize secara luas karena betul-betul diprogram sendiri oleh penggunanya. Fungsionalitanya juga banyak misalnya bisa koneksi (join) dengan database (mysql, psotgre, dan lain-lain) secara mandiri, bisa diprogram berbasis PHP (PHP Mapscript), dan lain-lain. Untuk menjalankannya juga mudah, khusus bagi pengguna Windows sudah disediakan paket aplikasi yang tinggal di-running yaitu MS4W, di dalamnya sudah mencakup webserver apache.

Interface mapserver (MS4W) dan contoh mapfile



About Lintas Bumi 128 Articles
Lintas Bumi adalah blog berbagi info, trik, dan data seputar dunia informasi geospasial baik nasional ataupun global.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*