Itu adalah pertanyaan yang tidak pernah terbayangkan oleh Lintasbumi. Apa memang betul ArcGIS Desktop yang sudah melegenda selama belasan tahun dalam dunia ‘persilatan’ SIG dan perpetaan akan segera berakhir di versi 10.6.1? Pertanyaan itu sebelumnya datang dari seorang kawan yang menanyakan rumor tersebut, ketika dia mengomentari postingan Lintasbumi di Facebook tentang rilis ArcGIS Desktop teranyar versi 10.6.1, dan akhirnya itu mengusik keingintahuan Lintasbumi.
Mulailah Lintasbumi kasuk-kusuk kesana kemari mencari jawabannya, barangkali saja di dunia maya ada rumor atau isu atau informasi mengenai ‘the end of ArcGIS Desktop‘ ini, termasuk dengan bantuan mbah Google. Namun sejauh ini Lintasbumi tidak menemukannya atau setidaknya belum ada informasi yang spesifik yang bisa Lintasbumi dapatkan mengenai akhir era ArcGIS Desktop ini, kalaupun ada itu pun bukan dari situs ESRI dan masih ‘tebak-tebakan’.
Era ArcView GIS (1991 – 2000)
Terlepas dari itu, Lintasbumi akhirnya jadi teringat dengan evolusi software-software ESRI sebelumnya, dan mungkin itu bisa menjadi salah satu kunci jawaban pertanyaan di atas. Lintasbumi mulai dari satu produk ESRI yang juga pernah melegenda pada era tahun 90 an, yaitu ArcView GIS atau sering disebut ArcView saja. ArcView di era 90 an telah merevolusi cara membuat dan mengolah peta ke dalam aplikasi berbasis windows, mendobrak dominasi AutoCAD sebagai aplikasi untuk ‘menggambar’ berbasis komputer. Bisa dikatakan mungkin dia adalah yang pertama, trendsetter untuk penggambaran peta berbasis windows, walaupun pada saat yang bersamaan ada juga pesaingnya yaitu Mapinfo. ArcView akhirnya ‘dibunuh’ pelan-pelan oleh ESRI di awal tahun 2000 an, namun demikian ArcView hingga saat ini masih eksis dan beberapa ‘penggemar’ fanatiknya masih menggunakannya hingga hari ini, termasuk Lintasbumi. Software itu sangat berjasa bagi Lintasbumi karena dengan itulah Lintasbumi pertama kali belajar dan mengenal SIG dalam hidup Lintasbumi (lebay :-)). Warisannya sampai saat ini masih dipakai oleh praktisi SIG di seluruh muka bumi, yaitu shapefile atau shp.
Setiap software memang biasanya mempunyai umur kejayaan yang disebut life cycle termasuk tentu saja si ArcView ini. Bagaimanapun hebat dan canggihnya ArcView pada saat itu, pada kenyataannya dia tidak mampu selalu bisa menjawab berkembangnya kebutuhan pengguna SIG. Sebagai contoh semakin meningkatnya ukuran shapefile dan raster, membuat processing di ArcView makin lambat dan lama-kelamaan memang kadang membuat ‘frustasi’. Hal-hal seperti itulah yang akhirnya mendorong perlu lahirnya software SIG yang lebih baik. Hal ini berdampak pada life cycle atau umur software ArcView yang pelan-pelan diakhiri, karena mau tidak mau ESRI harus secepatnya mencari pengganti ArcView yang lebih bisa menjawab kebutuhan terkini. Setelah sekitar 11 tahun melegenda, akhirnya software ArcView yang pertama dirilis tahun 1991 (ArcView 1.0) harus berakhir pada tahun 2002 (ArcView 3.3) dan digantikan oleh ArcGIS Desktop.
Era ArcGIS Desktop (2002 – ?)
Pada saat ArcView akan diakhiri, akhir tahun 90 an tanda-tandanya memang sudah dipersiapkan oleh ESRI, di mana akhir 1999 atau 3 tahun sebelum ArcView resmi ‘dimatikan’, ESRI merilis versi awal ArcGIS Desktop yang disebut ArcGIS Desktop 8.0. Setelah resmi dirilis, maka pada era 2000 an, dunia SIG lebih banyak didominasi ArcGIS Desktop versi 8 sampai akhirnya meningkat ke versi 9.
Mau tidak mau pengguna SIG mulai beralih ke ArcGIS, mereka mulai berevolusi denganĀ tampilanya yang betul-betul berbeda dengan ArcView, mulai mengenal konsep map document dalam pengelolaan data spasial (file MXD), dan lain-lain. Peningkatan versi ArcGIS dari 8 ke 9 hanya bersifat minor, lebih ke peningkatan performa dengan tetap menampilkan ‘wajah’ yang sama. Sampai akhirnya ArcGIS di tahun 2000 an berakhir di versi 9.3.1. tepatnya di bulan Mei tahun 2009. ArcGIS versi 8 – 9 ini mempunyai life cycle selama 10 tahun.
Di akhir era 2000 an, ESRI akhirnya betul-betul merombak total wajah ArcGIS Desktop. Pada bulan Juni 2010 akhirnya dirilis tampilan baru ArcGIS Desktop yang lebih segar dan dinamis dengan diluncurkannya ArcGIS versi 10. Namun tidak ada semacam masa transisi dulu ketika akan beralih dari versi 9.3.1 ke versi 10 ini, karena ternyata perubahan hanya dilakukan pada ‘wajah’ nya saja, sedangkan arsitektur dan konsep pengolahan data spasialnya masih sama dengan versi 8 dan 9, dengan penambahan toolbar baru yang tidak terlalu esensial. Tampilan terakhir inilah yang masih bertahan sampai detik ini di keluarga ArcGIS 10.x.
Jika melihat siklus 10 – 11 tahunan itu, ArcGIS 10.x yang kini sudah berumur 8 tahun kemungkinan memang akan pensiun (dihentikan) dan akan digantikan oleh software SIG baru dari ESRI di tahun 2020. Tanda-tanda ke arah itu saat ini sudah nampak dan bahkan lebih cepat, di mana akhir 2014, ESRI telah merilis software ArcGIS Pro versi 1.0 yang jika Lintasbumi tidak salah baca di situs ESRI, dia digadang-gadang sebagai lompatan dari ArcGIS Desktop. Sampai saat ini ArcGIS Pro sudah terupdate versi 2.3 (akan dirilis akhir tahun 2018), secara konsep software ini masih menjadi bagian dari ArcGIS Desktop yang ada saat ini. Lintasbumi sendiri pun belum berkesempatan mencicipi software ini, jadi belum bisa membahas lebih jauh.
Walau memang belum ada informasi resmi dari ESRI mengenai akhir dari ArcGIS Desktop atau masih rumor, dengan siklus 10 tahunan itu maka bisa jadi memang benar ArcGIS 10.6.1 adalah seri ArcGIS Desktop yang terakhir mengingat tahun 2020 kurang dari 2 tahun lagi, dan memang rata-rata pergantian versi ArcGIS Desktop hanya 1 – 2 tahun saja. Pola ini bisa dilihat diĀ tabel life cycle ArcGIS Desktop.
Life Cycle ArcGIS Desktop dan ArcGIS Pro
Terkait dengan life cycle dari masing-masing versi ArcGIS Desktop, setiap versi biasanya hanya berumur 5 tahun saja sampai mencapai mature. Mature berarti ESRI tidak akan lagi menyediakan patch atau tambalan perangkat lunak dan perbaikan atau versi baru dari sistem operasi, basis data, atau server web. Tabel life cycle mengindikasikan ‘maintenance’ keluarga ArcGIS Desktop akan berakhir secara resmi tahun 2024 (untuk versi 10.6).
Jika dibandingkan dengan tabel life cycle ArcGIS Pro, life cycle ArcGIS Desktop masih lebih panjang, paling tidak untuk saat ini, hal itu wajar mengingat umur ArcGIS Desktop sudah lebih lama. Namun ada hal menarik lain dari perbandingan kedua tabel life cycle tersebut. Terlihat kecenderungan ArcGIS Pro selalu meningkat versinya setiap tahun, bahkan ada yang dua kali dalam setahun, sementara ArcGIS Desktop agak lebih panjang antara 1 – 2 tahun. Ini bisa saja mengindikasikan memang ArcGIS Pro sedang dimatangkan sebagai pengganti ArcGIS Desktop secepatnya.
Tapi belum bisa dipastikan apakah memang keluarga ArcGIS 10.x berakhir di 10.6.1 atau bisa saja justru akan lahir ArcGIS 10.7, tentu saja pastinya kita harus menunggu info resmi dari ESRI. Bagaimana menurut anda. Sudah siap berpindah ke ArcGIS Pro?
Leave a Reply